Kau yang pernah menjadi
pendamping hidupku
Kau yang pernah menjadi pendamping hidupku. Dalam bentang
masa kita lewati asa. Dalam bentang pilu kita bersatu . aku bahagia ketika kau
terjemahkan cinta dalam satu ikatan pernikahan. Kita pernah katakan. Bahwa
pernikahan bukanlah permainan. Sempat kita salah artikan bahwa hidup ini adalah
sekedar permainan dan senda gurau. Suatu ketika kita pernah terluka. Dan kau
bisikan bahwa ini bukanlah luka. Bahwa ini adalah Tuhan ingin bercanda dengan
kita. Bahwa suratan ada neracanya. Pahit dan manis ada gilirannya. Aku
tersenyum sambil memelukmu diiringi derai gerimis pembawa kehangatan. Kau tak
pernah kehabisan kata untuk menjawab semua Tanya. Bagiku tanyaku tak memerlukan
jawaban. karena senyumu adalah jawaban dari segala Tanya. senyummu adalah obat
bagi jiwa yang lara. Kini saat aku bertanya tak ada satupun jawab kutemui.
Lelahku mencari ribuan senyum di luar sana. Barangkali satu diantaranya adalah
jawabannya.
Sedih baca artikel ini...
BalasHapus