Senin, 05 Desember 2016

Kau yang pernah menjadi pendamping hidupku



Kau yang pernah menjadi pendamping hidupku
Kau yang pernah menjadi pendamping hidupku. Dalam bentang masa kita lewati asa. Dalam bentang pilu kita bersatu . aku bahagia ketika kau terjemahkan cinta dalam satu ikatan pernikahan. Kita pernah katakan. Bahwa pernikahan bukanlah permainan. Sempat kita salah artikan bahwa hidup ini adalah sekedar permainan dan senda gurau. Suatu ketika kita pernah terluka. Dan kau bisikan bahwa ini bukanlah luka. Bahwa ini adalah Tuhan ingin bercanda dengan kita. Bahwa suratan ada neracanya. Pahit dan manis ada gilirannya. Aku tersenyum sambil memelukmu diiringi derai gerimis pembawa kehangatan. Kau tak pernah kehabisan kata untuk menjawab semua Tanya. Bagiku tanyaku tak memerlukan jawaban. karena senyumu adalah jawaban dari segala Tanya. senyummu adalah obat bagi jiwa yang lara. Kini saat aku bertanya tak ada satupun jawab kutemui. Lelahku mencari ribuan senyum di luar sana. Barangkali satu diantaranya adalah jawabannya.

1 komentar: